Pssst..
Aku punya satu cerita. Dengarkan baik-baik dan jangan kau sela. Sebab kisah ini hanya untuk kamu, bukan untuk yang lain. Kau boleh anggap ini sebagai rahasia sebab buatku ini adalah istimewa.
22 tahun lalu, di tanah urang, lahir seorang perempuan jelita, —perempuan itu kamu, tentu saja. Dibantu oleh bidan yang lembut dan menyenangkan. Diiringi senandung angin dan cahaya langit senja.
22 tahun kemudian ia tumbuh mendewasa. Menjadi wanita cantik dan manja, —memesona dengan caranya. Wanita ini manis dan beraroma vanilla, sesuatu yang selalu membuatku betah untuk duduk atau merebah berlama-lama. Demi sekadar mencuri satu lengkung sempurna kala ia tertawa. Atau menaruh dua kecup di pipinya yang merekah saat mendengar candaku yang tak lucu. Atau menitipkan tiga kata mesra di telinganya, “aku cinta kamu.”
Kini, bertambah usianya menjadi sepasang angka dua. 22 tahun menjalani hidup dengan berbahagia. Angka dua memanglah istimewa, seperti kita. Aku dan kamu. Dua isi kepala yang melebur dalam satu irama. Dua telapak tangan yang saling menggenggam untuk menguatkan dan menyempurnakan. Dua pasang kaki yang melangkah menuju impian bersama. Sepasang anak manusia yang berkelana dalam satu cerita cinta.
Selamat ulang tahun, Sya.
Di dua-dua usiamu, semoga aku selalu menjadi satu-satunya.
Aku mencintaimu.
Galih Hidayatullah.